Sabtu, 27 Maret 2010

JEPANG MENJADI MODERN KARENA TAMBANG BATUBARA


Permasalahan energi dan lingkungan menjadi latar belakang yang paling mendasar dari program kerjasama penelitian dan transfer teknologi Negara Jepang kepada negara-negara penghasil sumberdaya alam dan energi. Kebutuhan energi di dunia sudah jauh melampaui perkiraan, sehingga perlu pengendalian untuk menjaga kestabilan pasokan (supply) dan permintaan (demand). Peningkatan jumlah kebutuhan energi di dunia saat ini membawa dampak kerusakan lingkungan. Global warming menyebabkan iklim di permukaan bumi menjadi ekstrim dan tidak stabil. Sementara itu kebutuhan manusia terus meningkat sejalan dengan kemajuan teknologi, modernisasi, dan globalisasi.
Pembangunan terus berjalan, negara-negara maju dan berkembang berupaya saling bekerjasama menjalin kemitraan yang menguntungkan kedua belah pihak dalam sektor yang sangat esensial untuk kehidupan di dunia ini yaitu energi dan sumberdaya mineral. Kerjasama dalam berbagai program pembangunan disertai penekanan dalam pengendalian lingkungan, sebagai wujud nyata menciptakan pembangunan yang ekonomis, terpadu, dan ramah lingkungan.
Berkurangnya cadangan minyak bumi sebagai sumber energi memerlukan alternatif pengganti cadangan atau peningkatan proses eksploitasi sumberdaya energi secara lebih optimal dan profesional. Negara Jepang ternyata pernah mempunyai pengalaman dalam mengelola salah satu alternatif sumber energi dunia yaitu batubara. Kekayaan alam batubara di Jepang tersebut telah berhasil dieksploitasi dengan mempergunakan teknologi tinggi yang mengedepankan safety. Pengelolaan tambang batubara di Jepang telah mengalami jaman keemasan dimulai sejak industri batubara modern Jepang yang pertama kali di tambang Takashima, Nagasaki, Jepang tahun 1868 sampai dengan tahun 2001. Sejak tahun tersebut tambang-tambang batubara di Jepang ditutup oleh Pemerintah Jepang, karena lebih menguntungkan impor dari negara lain dibandingkan mengelola tambang batubara sendiri.
Pembangunan di Indonesia perlu dikelola secara berkelanjutan agar supaya membawa kemanfaatan seperti yang telah dirasakan Negara Jepang saat ini. Untuk menuju ke arah tersebut tentu memerlukan sumberdaya manusia yang siap menggunakan teknologi eksploitasi sumberdaya alam yang efektif dan efisien. Jepang adalah salah satu negara maju yang siap mentrasfer teknologinya kepada negara-negara yang sedang berkembang, salah satunya adalah Indonesia.

2 komentar:

  1. saya setuju sekali dgn bagian akhir artikel bapak... memang aset paling berharga yg dimiliki oleh sebuah organisasi adalah SDM... kalau qt sdh punya teknologi canggih, namun SDM tidak siap, bisa terjadi gegar budaya...

    BalasHapus
  2. Ok... mari bersama kita kembangkan kapasitas SDM Indonesia secara optimal... difasilitasi, dihargai, dan diberdayakan.

    BalasHapus